Tokoh Senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jambi, Kemas Alfarabi ikut menanggapi Kisruh antara PBNU dan PKB yang kian meruncing.

Kepada Media ini, Alfarabi menceritakan sejarah kelahiran PKB di Jambi. Kata dia, DPW PKB Provibsi Jambi dan DPC PKB Kotamadya Jambi kala itu dideklarasikan oleh Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Maruf Amin dan KH Amru Al Mutasyim di GOR Kotabaru pada bulan November 1998.

“Pada saat penyusunan komposisi kepengurusan tidak melibatkan PWNU Jambi, jadi benar-benar independen sebagai parpol yang mendaftar di PPD 1 Provinsi Jambi saat itu dan memenuhi kelengkapan persyaratan untuk mengikuti pemilu 7 Juni 1999,” katanya pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Dijelaskan Alfarabi, secara struktural PKB bukanlah Banom NU seperti Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU dll melainkan sebuah partai politik yang tidak terikat dengan ormas manapun secara struktural.

“Hanya didasarkan secara kultural saja, bahkan PKB sesuai AD/ART bersifat terbuka, dimana non muslim saja bisa menjadi kader PKB,” jelasnya.

Kemas Alfarabi saat ini menjadi satu satunya kader PKB yang masih aktif sejak era kepimpinan DPW PKB Jambi dipimpin oleh alm Rauf Ibrahim tahun 1998. Kata dia, PKB adalah partai yang berdaulat menjalankan UU no 2/2011 sementara PBNU menjalankan UU no 17/2013 tentang ormas.

“Jadi tugas, tupoksi dan wewenangnya berbeda, dan sebagai kader NU Jambi berharap konflik dapat segera diselesaikan dengan cara yang baik/islah atau perdamaian,” pungkasnya. (*)

Baca juga:  Dibuka Presiden Prabowo, Ketua DPRD Provinsi Jambi M. Hafiz Hadiri Rakornas di Sentul